MAKALAH
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
IAIN MATARAM |
DISUSUN
OLEH:
NAMA : ABDUSSOMAD
NIM : 152.135.223
FAKULTAS
SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
MATARAM
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada tuhan yang
maha esa karna atas berkat dan pertolongannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Melalui makalah ini, saya juga mengucapkan terimakasih kepada
dosen yang telah memberi tugas yang bisa membangun saya menjadi mahasiswa yang
unggul.
Dalam makalah ini saya membahas
tentang manajemen sumber daya manusia (SDM). Telah kita ketahui bahwa
pembelajaran kita dalam pengantar manajmen sumber daya manusia ini menyangkut
tentang perusahaan danhal terpenting dalam tercapainya usaha yang maju
tergantung dari kemampuan sumber daya manusia.oleh karna itu timbul dalam
pemikiran saya untuk mengambil tema dalam pembuatan makalah ini manajemen
sumber daya manusia agar kita lebih memahami dan mengerti apa dan bagaimana
arti peting sumber daya manusia dalam manajemen perusahaan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sumber daya adalah segala
sesuatu yang merupakan aset perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber daya
yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipe sumber daya,
seperti finansial, fisik, manusia dan kemampuan.sumber daya finansial merupakan
salah satu unsur pebting dalam rangka membentuk perusahaan yang maju dan terus
berkembang karena berhubungan dengan saham yang merupakan modal utama dalam
membangun sebuah perusahaan dan mengembangkan serta melanjutkan perusahaan
tersebut.
Sember daya fisik merupakan
sumber daya yang menyangkut penunjang secara fisik berdirinya perusahaan seperti
alat-alat kelengkapannya.sumber daya manusia merupakan sktor sentral dan
penting dalam ranggka pencapaian tujuan disuatu perusahaan,karena dengan adanya
kemampuan skill para pekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat
menggerakkan perusahaan dengan baik dan benar.
Kemampuan teknologi juga
merupakan unsur penunjang penting dalam menggerakan perusahaan, karna dengan
adanya kelengkapan teknologi dan kecanggihan teknologi akan memudahkan
berjalannya suatu perusahaa.dari keempat sumber tersebut aspek yang terpenting
yaitu manusia, karena manusia merupakan penggerak terpenting dalam perusahaan.
Maju dan tidaknya perusahaan tergantung pada pengelolaan sumber daya manusia
ini dapat dilakukan dalam perusahaan itu atau oleh suatu depertemen tertentu.
B.
Rumusan
masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini?
1. Bagaimana Manajemen sumber daya
manusia dalam mencapai keunggulan bersaing?
2.
apa
saja peran dan tanggung jawab sdm?
1.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENCAPAI KEUNGGULAN
BERSAING
Dalam dunia pasar yang global dan bersaing ketat dewasa
ini mempertahankan
keunggulan bersaing dengan menjadi pemimpin biaya rendah atau diferensiator
menempatkan suatu premium besar pada pemilikan suatu angkatan kerja yang
kompeten dan sangat setia. Mobil berbiaya rendah,bermutu
tinggi seperti dari Toyota dan Saturn bukan sekedar hasil dari mesin otomatis
yang canggih. Sebaliknya itu semua merupakan dari hasil karyawan yang sangat
setia yang semuanya bekerja keras dan berdisiplin diri untuk memproduksi
mobil-mobil terbaik dengan biaya serendah mungkin.
Banyak ahli telah menekankan
peran strategik yang mengikat para karyawan bermain dalam membantu perusahaan
mereka mencapai keunggulan bersaing. Sebagai contoh, ahli perencanaan strategik
C.K. Prahalad dan Gay Hamel mengatakan bahwa keunggulan bersaing justru tidak terletak
dalam diferensiasi sebuah produk atau jasa atau menjadi pimpinan dengan biaya
rendah melainkan juga dalam menjadi mampu untuk menyalurkan keterampilan khusus
perusahaan atau Kompetensi Inti (core competency) dan cepat menanggapi
kebutuhan pelanggan dan gerakan-gerakan pesaing. Dengan kata lain,keuntungan
bersaing terletak “…dalam kemampuan manajemen untuk mengkosolidasi teknologi
lingkup korporasi dan keterampilan produksi kedalam kompetensi yang memberi
kuasa kepada bisnis individual untuk cepat beradaptasi dengan peluang-peluang
yang berubah”. Dengan demikian,membangun ketanggapan tersebut berarti
bergantung pada komitmen dan disiplin diri dari karyawan,karena mereka bakal
harus menanggapi lebih cepat dengan wewenang lebih besar dan lebih sedikit penyeliaan
ketimbang yang bahkan diharuskan untuk karyawan lima atau sepuluh tahun yang
lalu. Akibatnya dewasa ini sering sekali para kader dari karyawan setia itulah
yang membantu membedakan antara perusahaan-perusahaan yang berhasil dan yang
tidak berhasil. Seperti dikemukakan seorang ahli :
Dalam sejumlah organisasi yang
bertumbuh sumber daya manusia sekarang dilihat sebagai suatu sumber dari
keunggulan bersaing. Ada pengakuan yang besar bahwa kompetensi yang khas
diperoleh melalui keterampilan karyawan yang benar-benar dikembangkan,kultur
organisasi yang khas,proses manajemen,dan sistem. Ini kontras dengan tekanan
tradisional pada sumber daya manusia yang dapat ditransfer seperti peralatan Semakin
lama,semakin dikenal bahwa keunggulan bersaing dapat diperoleh dengan angkatan
kerja bermutu tinggi yang memampukan organisasi untuk bersaing berdasarkan
ketanggapan pasar,mutu jasa dan produk yang terdeferensiasi,dan inovasi
teknologis.
B.
PERAN DAN
TANGGUNG JAWAB SDM
Peran
strategis SDM dalam organisasi bisnis dapat dielaborasi dari segi teori sumber
daya, di mana fungsi perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya atau
kemampuan internal untuk menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor eksternal
utama. Sumber daya sebagaimana disebutkan di atas, adalah SDM strategis yang
memberikan nilai tambah (added value) sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis.
Kemampuan SDM ini merupakan competitive advantage dari perusahaan. Dengan
demikian, dari segi sumber daya, strategi bisnis adalah mendapatkan added value
yang maksimum yang dapat mengoptimumkan competitive advantage. Adanya SDM
ekspertis: manajer strategis (strategic managers) dan SDM yang handal yang
menyumbang dalam menghasilkan added value tersebut merupakan value added
perusahaan.
ada beberapa peran sdm:
1.
Peran SDM sebagai Mitra Strategik
Riwayat panjang personil/SDM sebagai staf atau fungsi
kepenasihatan telah mewariskan suatu reputasi yang agak miskin: ada yang
cenderung melihatnya sebagai kurang dari itu. Sebagai contoh,satu
pandangan bahwa SDM itu langsung operasional dan bahwa kegiatan SDM sama sekali
tidak strategik. Menurut garis penalaran ini,kegiatan-kegiatan SDM sebenarnya
“..mencakup pemadam kebakaran-kebakaran kecil,mamastikan bahwa orang dibayar
pada hari yang tepat;iklan pekerjaan yang tidak melewati deadline surat kabar;
seorang penyelia yang cocok direkrut untuk shift malam pada waktu
sebelumnya;dan manajer yang sama itu mengingat untuk mengobservasi proses yang
seharusnya sebelum memecat perwakilan penjualan baru yang tidak berfungsi”
Sebuah
pandangan yang lebih canggih (namun barangkali tidak lebih akurat) atas SDM
adalah hanya untuk “mencocokkan” strategi perusahaan. Dalam pandangan ini peran
strategik SDM adalah untuk menyesuaikan praktek SDM individual
(perekrutan,pengimbalan,dll) agar cocok dengan strategi perusahaan khusus dan
strategi bersaing. Menurut pandangan ini,manajemen puncak mengupayakan sebuah
strategi-seperti membeli lotus dan selanjutnya SDM diminta menciptakan
program-program SDM yang dituntut untuk secara berhasil mengimplementasikan
strategi perusahaan tersebut. Seperti dikemukakan oleh dua ahli perencanaan
strategik “sistem manajemen SDM harus disesuaikan pada tuntutan-tuntutan
strategi bisnis”. Gagasan di sini adalah bahwa “bagi strategi organisasi
tertentu manapun,pada pokoknya ada strategi SDM yang sepadan dengannya” Pandangan
ketiga adalah bahwa manajemen SDM itu merupakan suatu mitra sejajar dalam
proses perencanaan strategik. Menurut pandangan ini peran manajemen SDM adalah
bukan sekedar menyesuaikan kegiatan-kegiatannya pada tuntutan strategi
bisnis,juga tentu saja tidak sekedar menjalankan tugas operasional sehari-hari
seperti memastikan bahwa karyawan sudah dibayar. Sebaliknya,menurut pandangan
ketiga ini,kebutuhan untuk mendorong angkatan kerja sebuah perusahaan kedalam
suatu unggulan bersaing berarti bahwa manajemen SDM harus menjadi mitra
sejajar,baik dalam formulasi dan implementasi dari strategi bersaing dan
mencakup seluruh organisasi perusahaan.
2.
Peran SDM dalam Perumusan
Strategi
Merumuskan sebuah rencana strategik keseluruhan
perusahaan menuntut pengidentifikasian,penganalisisan,dan pengimbangan dua
perangkat kekuatan;peluang dan ancaman eksternal perusahaan di satu pihak,dan
kekuatan dan kelemahan internalnya di pihak lain.
Inilah
saatnya manajemen SDM strategik muncul. Pertama,manajemen SDM dapat memainkan
peran dalam apa yang oleh para perencana strategik disebut Pengamatan
lingkungan (environmental scanning),dengan kata lain,menindentifikasi dan
menganalisis peluang dan ancaman yang mungkin penting bagi keberhasilan
perusahaan.
Sama
halnya,manajemen SDM adalah suatu posisi yang unik untuk memasok inteligensi
bersaing yang mungkin bermanfaat dalam proses perencanaan strategik.
SDM juga berpartisipasi dalam proses formulasi strategi
dengan mensuplai informasi sehubungan dengan kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan.Sebagai contoh,keputusan IBM untuk membeli Lotus barangkali didorong
oleh konklusi IBM bahwa sumber daya manusianya sendiri tidak memadai untuk
memampukan perusahaan agar kembali menempatkan posisinya sebagai pemimpin
industri dalam sistim jaringan,atau sekurang-kurangnya untuk cukup tepat
melakukannya.
Kekuatan dan kelemahan dari sebuah
sumber daya manusia perusahaan dapat memiliki satu efek pada kelangsungan hidup
dari pilihan strategik perusahaan. Sebagai Contoh, “situasi dimana kemampuan
sumber daya manusia berfungsi sebagai kekuatan yang mendorong dalam formulasi
strategi terjadi kalau disana ada kemampuan (manusiawi) yang unik”. Disini
sering kita temukan sebuah perusahaan membangun strategi barunya di sekitar
keunggulan bersaing yang berdasarkan SDM. Sebagai contoh,dalam proses
pengotomatisasian pabrik-pabriknya,pabrikan peralatan pertanian John Deere
mengembangkan sebuah angkatan kerja yang berbakat luar biasa dan ahli dalam
otomatisasi pabrik. Ini pada gilirannya mendorong perusahaan untuk membangun
sebuah divisi teknologi baru untuk menawarkan jasa otomatisasi kepada
perusahaan-perusahaan lain.
3.
Peran SDM dalam Strategi
Pelaksanaan
Dapat
kita lihat dengan jelas bahwa Manajemen SDM dapat memainkan peran penting dalam
eksekusi atau implementasi yang berhasil dari sebuah rencana strategik
perusahaan.
Manajemen
SDM mendukung implementasi strategik dalam sejumlah cara yang lain. Sebagai
contoh, SDM dewasa ini sangat terlibat dalam pelaksanaan strategi perampingan
dan penstrukturan kembali pada kebanyakan perusahaan,melalui mencari pekerjaan
lain untuk karyawan yang dilepas (outplacing),melembagakan rencana pembayaran
kinerja,mengurangi biaya pemeliharaan kesehatan,dan melatih karyawan.
4. peran msdm untuk meraih keunggulan kompetitif
Agar tujuan sumber daya
manusia
memberikan kontribusi yang lebih besar bagi organisasi untuk meraih keunggulan
kompetitif diperlukan strategi yang tepat dalam perencanaan SDM secar terpadu.
Kegiatan dari strategi SDM didasarkan kerjasama antar departemen SDM secara
terpadu. Kegiatan dri strategi SDM didasarkan kerja sama antar departemen SDM
dngan manajer lini serta keterlibatan manajemen puncuk dalam menjelaskan visi dan
misi organisasi yang dapt dijabarkan dalam tujuan bisnis yang strategi.
Tujuan utama sri strategi ini sangatr
meningkatkan kinerja sekarang dan yang akan datang secara berkesinambungan
sehingga dapat mempertahankan keunggulan kompetitifnya. Proses pengembangan
stategi MSDM memberikan keuntungan bagi organisasi, yaitu :
a) Mendefenisikan kesempatan kendala MSDM dalam
mencapai tujuan bisnisnya
b) Memperjelas gagasan baru terhadap isu-isu MSDM
yang berorientasi pada hasil dan memberi persepktif yang lebis luas
c) Melakukan tes komitmen manajemen
pada kegiatan, menciptakan proses pengalokasian SDM untuk program dan kegiatan
yang spesifik
d) Memfokuskan pada kegiatan jangka panjang yang
dipilih dengan mempertimbangkan prioritas pertama untuk 2 atua 3 tahun
mendatang.
e) Melakukan strategi yang memfokuskan pada
pengelolaan fungsi SDM dan pengembangan staff yang berkat.
Departemen SDM dapat menciptakan
keunggulan kompetitif dengan empat pendekatan,yakni:
a) Strategic Patner menjadi mitra menajer senior
dan manajer lini dalam melaksanakan strategi yang telah direncanakan,
menterjemahkan strategi bisnis ke dlaam tindakan nyata dengan diagnosis
organisasi, yakni sistem penilaian (assessmen) dan pengabungan praktek
organisasi dengan tujuan bisnis yang dapat dibentuk pada setiap level
organisasi.
b) Administrasi Expert, Menjadi ahli dalam
mengatur pelaksanaan pekerjaan serta efisiensii adaministrasi agar dihasilkan
output denganbiaya rendah namum kualitas terjamin. Uapaya ini dapat dilakukan
dengan rekayasa ualng (reengineering), termasuk merekayasa kembali bidang SDM.
Menjadi pakar administrasi perlu menguasai dua fase rekayasa kembali. Pertama,
proses perbaikan, menfokuskan pada indentifikasi proses-proses yang tidak
efektif dan merencanakan metode alternative untuk meningkatkan kualitas
pelayanan. Kedua memikirkan penciptaan ulang (rethinking value creation values)
yang prosesnya dimulai pelanggan. Sehingga dapat mengubah focus kerja dari apa
yang dapat dilakukan menjadi apa yang harus dihasilkan.
c) Employee Champion, menjadi penengah antara
karyawan dan manajemen untuk memenuhi kepentingan dua belah pihak. Dengan
persaingan bisnis yang semakin kuat menyebabkan tuntutan menajemen terhadap
karyawan semakin tinggi. Oleh karena menajer lini harus memperhatikan keadaan
karyawan yang berkaitan dengan : Pertama, kurangi tuntutan (demand) dengan cara
mengurangi beban kerja dan menyeimbangkan dengan sumber daya
yang dimiliki oleh karyawan. Kedua, tingkatan sumber daya
dengan membantu karyawan mendefenisikan sumber daya baru
(dalam dari karyawan) sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan kebuthan
organisasi. Ketiga,mengubah tuntutan menjadi sumber daya
dengan cara membantu karyawan mempelajari transformasi demand ke dalam sumber daya.
d) Chang Agent, menjadi agent perubahan,
mempertajam proses dan budaya yang dapat meningkatkan kapasitas organisasi
untuk berubah. Terdapat tiga tipe perubahan yaitu: pertama, perubahan
inisiatif, memfokuskan pada penerapan program, proyek tahu prosedur baru. Kedua
perubahan proses dalam organisasi dengan memfokuskan kepada cara bagaimana
melakukan kerja sama optimal. Ketiga, perubahan budaya akan terjadi jika
strategi dasar organisasi bisnis dikonseptualkan kembali.
Keempat hal tersebut merupakan peran baru
dari Departemen MSDM yang akan dapat meraih keunggulan kompetitif dengan kerja
sama dengan manajer lini dan manajer pucak. Keunggulan kompetitif akan dicapai
dengan tiga strategi yaitu : inovasi (innovation), peningkatan kualitas
(quality enhancement) serta penurunan biaya (costreduction).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
ada beberapa peran dan tanggung
jawab sdm:
1.
Peran SDM sebagai Mitra Strategik
2.
Peran SDM dalam Perumusan
Strategi
3.
Peran SDM dalam Strategi
Pelaksanaan
4. peran msdm untuk meraih keunggulan kompetitif
B.
Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari bapak yang bersifat membangun sangat saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.asb.co.id/Aplikasi Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis
Kompetensi/.pdf
http://www.shvoong.com/Manajemen Sumber Daya Manusia/txt
http://e-course.usu.ac.id/content/manajemen/manajemen0/textbook.pdf
http://ebook.com/manajemen sumber daya manusia/bab2/pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tulis komentar anda yang bisa membangun bagi blog ini oke!!!